Selasa, 20 Januari 2015

Nilai Ekspor CBU Toyota Tembus 30% di 2014

Jakarta, BosMobil Tahun 2014 lalu menjadi tahun yang cukup gemilang bagi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang sukses mengekspor kendaraan Toyota secara CBU keberbagai negara.

Angka ekspor yang diraih TMMIN mencapai 160.000 unit atau 30%. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 35% dari pencapaiannya di 2013 lalu yang hanya berkisar 118.000 unit. Hal ini juga berdampak pada presentase produksi untuk pasar ekspor di pabrik TMMIN yang mendekati 50%, meningkat hampir 10% dari tahun sebelumnya.
Toyota Fortuner menjadi kontributor terbesar dengan pencapaian angka ekspor sebesar 54 ribu unit, disusul oleh Avanza 37 ribu unit, Vios 28 ribu unit, Innova 15 ribu unit serta Toyota LiteAce sebanyak 14 ribu unit..
Sedangkan untuk ekspor mobil Toyota dalam bentuk terurai atau CKD (Complete Knock Down), pihak TMMIN berhasil mengekspor sebanyak 42.000 unit. Sebagian besar negara tujuan ekspor mobil Toyota ini melingkupi negara-negara yang berada di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Sebut saja seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Qatar, Arab Saudi, Kuwait, Nigeria, Venezuela, dan masih banyak lagi.
"Kami bersyukur, meski kondisi otomotif nasional sepanjang 2014 tidak secerah tahun sebelumnya. Secara umum kinerja TMMIN cukup menggembirakan. Berbagai target yang ditetapkan pada awal 2014 bisa dicapai dengan baik. Kami yakin, keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari kemampuannya berkontribusi secara optimal dalam setiap dinamika perekonomian dan pembangunan nasional," Warih Andang Tjahjono selaku Vice President Director TMMIN
Target 2015
Lantas untuk target di 2015 mendatang, pihak TMMIN memperkirakan pertumbuhan ekspor mobil Toyota tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2014 lalu, yakni bertumbuh sekitar 10%. Alasan ini dilandasi oleh kondisi pasar global atau ekspor diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bahkan untuk pasar tertentu seperti di Timur Tengah pertumbuhan ekonominya akan stagnan karena melemahnya harga minyak dunia.
"Kalau menurut saya, pertumbuhan pasar di 2015 nanti kayaknya akan stagnan, karena faktor inflasi, kurs, dan suku bunga ini bisa mempengaruhi. Jadi kalau faktor-faktor ekonomi global ini tetap seperti saat ini, ya mungkin hasilnya akan sama," sebut Suparno Djasmin, Director-Advisor for Corporate & External Affairs, Administration,  and Production & Logistic Control TMMIN.


SumberMajalah Otomotif BosMobil

0 komentar:

Posting Komentar