Masih Pakai Takata Airbag, New CR-V Diklaim Aman.

Seperti yang diketahui, Honda cukup menjaga kualitas bila bicara soal produk apalagi dalam hal keselamatan. Pada generasi ke-4 ini, Honda CR-V telah diupgrade dari awalnya hanya dua airbags saat ini menjadi enam buah yang menjamin keselamatan para pengguna serta penumpangnya.

Segarnya Kabin New Honda CR-V

Salah satu fitur canggih penunjang gaya hidup sehat masyarakat modern di era sekarang yang turut dibenamkan pada Honda CR-V facelift yang baru saja diluncurkan kemarin adalah nanoe technology.

New CR-V Bisa Tampung Lebih Dari 5 Orang

New CR-V yang baru saja dirilis Honda Prospect Motor ternyata datang dengan beragam kejutan menarik, dan kali ini ada lagi kejutan barunya.

Cruising With Everything You Wanted SUV - New Honda CR-V

Trek Jakarta - Bandung menuju ke Kawasan Lembang via Tol Cipularang sudah biasa untuk dilewati, tapi bagaimana bila mengambil rute alternatif masuk dari rute Jatiluhur menelusuri Purwarkarta dan Wanayasa hingga berakhir di Tangkuban Perahu? tentu menghadirkan sensasi yang berbeda, apalagi dengan mengendarai new Honda CR-V Prestige 2.4L facelift yang datang lebih matang.

Awal 2015 Kia Tarik 90 Ribu Kia Soul

Awal 2015 rupanya turut memberikan sisi negatif bagi pabrikan asal Korea Selatan, Kia dengan mengumumkan recall alias penarikan terhadap 90,000 unit Kia Soul yang menggunakan atap sunroof.

Sabtu, 20 Desember 2014

Peluncuran Infinity Black Optic : Kaca Film Hitam Bergaransi 8 Tahun

BosMobil.com - Kaca film hitam (gelap) menjadi pilihan pengguna mobil yang ingin privasi didalam kabin. Namun jangan asal pasang, karena visibilitas berkendara juga harus tetap terjaga. Nah, untuk menjawab hal tersebut PT Sentra Brosis Indojaya (SBI) selaku distributor kaca film Infinity meluncurkan produk Black Optic.
“Walaupun terlihat gelap dari luar Infinity Black Optic tetap terang dan jelas dari dalam, sehingga tak mengganggu anda berkendara dimalam hari ataupun keadaan hujan,” ucap Melvin Kristiani, General Manager Sentra Brosis Indojaya, saat peluncuran Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Kaca film asal Amerika ini tersedia 3 pilihan persentase kegelapan, diantaranya Black Optic 5 (80 persen), Black Optic 20 (60 persen), dan Black Optic 35 (40 persen).  “Misalnya Black Optic dengan tingkat kegelapan 80 persen, jika dilihat dari dalam kabin seperti pakai yang 50 persen,” kata Melvin.

Material Dasar Karbon Tawarkan Banyak Kelebihan

Infinity Black Optic memiliki material dasar carbon dalam bentuk nano-particles. "Karbon adalah unsur kimia yang paling stabil, dengan demikian Black Optic mampu menolak panas matahari hingga 70 persen, sinar infra merah 72 persen, dan sinar ultraviolet 99,9 persen," ungkap Melvin Kristiani.
Tak adanya unsur logam dalam kaca film ini membuat Black Optic diklaim tidak akan mengalami korosi, tidak akan pudar dan tidak mengganggu sinya handphone, radio, maupun GPS. Produk ini juga digadang – gadang dapat mengurangi silau dari lampu kendaraan lain.
Sebagai jaminan kualitas Infinity Black Optic diberi garansi selama 8 tahun, “garansi meliputi pemudaran warna, cacat produksi pabrik, atau kesalahan pemasangan,” jelas  Melvin Kristiani. Mengenai harga kaca fil ini dijual kisaran harga Rp 800.000 (kaca depan)  hingga Rp 2,1 juta (seluruh kaca) dengan simulasi mobil small MPV.
Untuk memperoleh Black Optic  sudah tersedia di 60 dealer resmi yang tersebar di empat pulau besar Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. “Untuk pemasangan di dealer tertentu kita kasih bonus power bank senilai 250 ribu,” tutup sang GM.

Tags Under: BERITA MODIF

Selasa, 16 Desember 2014

Citroen 2CV AZU 1966 : Si Siput Prancis Langka, Sempat Terlunta

BosMobil.com - Pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 1948, Citroen 2CV cukup banyak menuai ejekan dari sejumlah media massa kala itu. Meskipun begitu, anehnya pada pameran tersebut pihak Citroen kebanjiran pemesanan akan Citroen 2CV. Sejak saat itulah produksi Citroen 2CV terus meningkat. Beragam tipe dengan keunikan masing-masing telah dilahirkan. Salah satu contohnya seperti Citroen 2CV AZU berikut ini.
Adalah Pak De Bei Budiono yang tercatat sebagai pemilik Citroen 2CV AZU yang konon populasinya cukup langka di dunia ini. Kisah hidup Citroen 2CV AZU yang belakangan diketahui lansiran 1966 ini bisa dikatakan mengenaskan. Bayangkan saja...oleh pemilik sebelumnya, Citroen 2CV AZU ini ditelantarkan begitu saja di teras rumahnya di Solo, Jawa Tengah dengan kondisi ‘telanjang’ alias tanpa cat selama kurang lebih 5 tahun.
“Waktu itu saya mendapatkannya di Solo atas info dari teman semasa SMA dulu pas Lebaran 2013 lalu. Katanya ada kodok kecil tuh, kayaknya mau dijual. Kayaknya sudah tak terurus lagi. Kelihatannya bisa lebih dari 5 tahunan kalo lihat dari fisik. Waktu itu pas kebetulan posisi saya nggak jauh dari lokasi mobil ini. Ya udah, akhirnya ketemu juga dan berhasil saya bawa pulang ke rumah,” kenang Pak De Bei.
Usut punya usut, mobil klasik yang di luar negeri sana dijuluki “Tin Snail” ini rupanya sempat akan direstorasi oleh pemilik sebelumnya. Namun lantaran sang pemilik kala itu kecewa dengan kinerja bengkel yang merestorasinya, akhirnya sang pemilik tidak melanjutkan proses restorasi Citroen 2CV AZU ini. Untungnya sekitar 2013 yang lalu, Pak De Bei Budiono berhasil menemukan dan lantas menyelamatkan Citroen 2CV AZU ini. “Jadi cerita dari pemilik sebelumnya, mobil ini masuk bengkel untuk direstorasi, uangnya juga sudah masuk, tapi restorasi mobil ini kok nggak jadi-jadi alias ketipu,” tutur Pak De Bei.
Selain tubuhnya yang sudah ‘telanjang’ tanpa cat, atap soft top asli Citroen 2CV AZU ini pun sudah tak tampak lagi kala itu. Bahkan aksesoris pelengkap lainnya seperti lampu-lampu, spion, emblem-emblem, dan sebagainya pun sudah lenyap entah kemana. Akhirnya, Pak De Bei sampai harus memesannya langsung dari Belanda demi mengembalikan originalitasnya. Namun akibat sulitnya mendapatkan bahan original untuk atap soft top-nya, terpaksa Pak De Bei menggunakan bahan non-original yang diusahakan semirip mungkin dengan aslinya.
Kemudian setelah setiap karat dan keropos dimusnahkan, sekujur tubuh Citroen 2CV AZU ini diselimuti dengan cat merah-hitam bertema “Charleston”. Tak lupa, Pak De Bei menambahkan sepasang lampu rem dan lampu sein tambahan dibawah bumper belakang supaya Citroen 2CV AZU ini aman dikemudikan di jalanan umum masa kini. “Stop lamp belakang dan sein belakang ditambah pakai punya Landy karena takut pas mau belok nggak kelihatan. Kan sayang aja mas kalo kita belok, terus kendaraan dibelakang nyenggol kena lampu belakangnya. Harga stop lamp asli ini mahal lho mas, dan harus import dari Belanda juga. Hehehehehe......,” sebut Pak De Bei kepada BosMobil.com.
Kalau luarnya saja sudah seperti ini kondisinya, maka tak mengherankan lagi jika interiornya pun rusak dan berantakan. Benar saja...menurut Pak De Bei, kondisi awal interior Citroen 2CV AZU ini cukup parah akibat termakan usia. Tapi untungnya semuanya masih lengkap. Mulai dari jok, setir kemudi, dashboard, speedometer, hingga tuas perseneling. Untuk pelapis jok, Pak De Bei sengaja menggantinya dengan yang non-original berkelir hitam karena dirinya kurang begitu suka dengan warna aslinya. Lalu, bagaimana dengan kondisi kaki-kakinya saat pertama ditemukan?
Kaki-kaki Citroen 2CV AZU ini kala itu tampak amblas sampai hampir menyentuh lantai akibat sokbrekernya yang sudah bermasalah. Tapi untung saja komponen lainnya masih cukup bagus dan original. Maka untuk mengembalikan kondisinya, Pak De Bei cukup mengganti sokbreker tadi dengan yang slinya, kemudian ditunjang penggantian semua bearing roda supaya nyaman dikemudikan.
“Kondisi sokbrekernya waktu itu udah rusak parah, tapi masih originalnya. Akhirnya kaki kaki yang saya ganti hanya sokbreker dan semua bearing roda aja karena bunyi kasar. Saya ganti dengan yang asli dan baru karena kebetulan stoknya masih ada,” sebut Pak De Bei yang tinggal di seputaran Serpong, Tangerang Selatan ini.
Akibat sempat menjalani proses restorasi oleh pemilik sebelumnya, maka tak mengejutkan jika kondisi mesin Citroen 2CV AZU ini yang berkapasitas 602 cc cukup baik. Hampir tak ada tindakan perbaikan sama sekali yang dilakukan oleh Pak De Bei. Cukup ganti karburator, oli, busi, oil filter, accu, dan platina kondensor, maka performa mobil klasik berdarah Prancis ini pun kembali seperti seharusnya.
“Kondisi mesin waktu itu mati karena nggak ada akinya. Hehehehe.... Dan saya nggak mau jalankan kalau nggak saya ganti baru semuanya. Akhirnya mesin hanya saya segarkan kembali dengan ganti oil, oil fiter, platina kondensor, accu, dan busi saja. Oh iya, karburtor juga saya ganti baru karena yang lama kurang enak langsamnya. Kebetulan saya ada stok karbu baru. Habis itu, begitu mesinnya saya hidupkan, suaranya langsung halus,” tutup Pak De Bei.
Sekedar catatan, proses restorasi Citroen 2CV AZU ini sempat tertunda selama beberapa minggu lantaran Pak De Bei terserang sakit stroke. Waduh.......


Tags Under: CLASSIC CORNER